Entri Populer

Minggu, 06 Februari 2011

MAKNA MANUSIA

Ketika mencari makna manusia melalui ilmu pengetahuan, para ahli berusaha mendefinisikanya sesuai dengan bidang kajian (objek materia) ilmu yang digelutinya dan sangat tergantung pada metodologi yang digunakan serta filosofi yang mendasari.
 Teori Psikoanalisis
 Menyebut manusia sebagai homo volens (manusia berkeniginan). Menurut aliran ini manusia adalah makhluk  yang memilki perilaku interaksi antara komponen biologis (id), psiklologis (ego), dan social (super  ego). Di dalam diri manusian terdapat unsure animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).
Teori Behaviorisme
 Mengartikan  manusia sebagai homo mekanicus (manusia mesin). Behavior lahir sebagai raksi terhadap introspeksionisme (aliran yang menganalisis jiwa manusia berd)sarkan laporan objektif) dan psikoanalisis (aliran yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap lingkungannya, tidak disebabkan aspek rasional dan emosionalnya.
Teori Kognitif
Menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Menurut aliran ini manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungan, tetapi makhluk yang berusaha memahami lingkungannya, makhluk yang selalu berpikir. Penganut teori kogitif mengecam pendapat ynag cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak mempengarui peristiwa. Padahal berfikir,  memutuskan, menyatakan, memahami, dan sebagainya adalah fakta kehidupan manusia.
Teori Humanisme
Mengatakan manusia sebagai homo ludens (manusia bermain). Aliran ini mengecam psikoanalisis dan behaviorisme, karena keduanya tidak menghormati manusia sebagai manusia. Keduanya tidak dapat menjelaskan aspek eksistensi manusia sebagai yang positif dan menentukan seperti cinta, kreatifitas, nilai dan makna. Menurut humanisme manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan diri.
Konsep manusia dalam Al-Qur’an dipahami dengan memperhatikan kata-kata yang saling menunjuk pada makna manusia yaitu kata basyar, insan, dan al-anas. Konsep basyar selalu dihubunkan pada sifat-sifat biologis manusia, seperti asalnya dari tanah liat (al-hijr :33 : al-Rum : 20), manusia makan dan minum (al-mu’minun : 33). Basyar adalah makhluk yang sekedar berada (being) yang statis seperti hewan.
Konsep insan selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berfikir, diberi ilmu, dan meikul amanah (al-Ahzab : 72). Insane adalh makhluk yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju kearah kesempurnaan. Dengan demikian al-Qr’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan analisis.
Manusia memiliki dua potensi yaitu, potensi fisik dan potensi rohaniah. Potensi fisik manusia telah dijelaskan pada bagian yang lalu, sedangkan potensi rohaniah adalah akal, qalbu,  dan nafsu. Dengan demikian manusia ideal adalah manusia yang mampu menjaga fitrah (hanif)nya dan mampu mengelola serta memadukan potensi akal, qalbu, dan nafsunya secara harmonis.
SUMBER : Buku Daras Pendidikan Agama Islam Universitas Brawijaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar